Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dalam teknologi
Melakukan percobaan tentang gelombang bunyi, berikut presentasi hasil percobaan dan makna fisisnya.
Bunyi berkaitan dengan indera pendengar yang menghubungkan fisiologi telinga dan psikologi otak sehingga muncul sensasi pada telinga. Sebagian besar bunyi berasal dari benda yang bergetar.
Gelombang bunyi dimanfaatkan untuk menentukan jarak kamera ke obyek. Kamera memancarkan gelombang bunyi dengan frekuensi tinggi. Gelombang pantulnya akan ditangkap lagi oleh kamera. Jarak yang dihasilkan digunakan untuk mengatur posisi lensa aga fokus pada obyek foto.
Berikut beberapa sifat gelombang bunyi
mengalami Pemantulan
mengalami Pembiasan
mengalami Difraksi
mengalami Interferensi
tidak terpolarisasi
Gelombang bunyi memerlukan medium sebagai media perambatan. Cepat rambat di antara medium juga bervariasi
Intensitas bunyi adalah energi bunyi yang merambat per satuan waktu persatuan luas.
I = intensitas bunyi (J/m2.s = watt/m2)
t = waktu (s)
P = daya bunyi (watt)
A = luas penampang medium (m2)
r = jarak (m)
Telinga mampu mendengar bunyi 1000 Hz mulai dari 0 dB hingga 120 dB.
Taraf intensitas bunyi diukur dalam satuan decibel(dB).
Taraf Intensitas bunyi terendah yang masih terdengar = 0 dB
Intensitas bunyi terendah yang masih terdengar, I0 = 10-12 w/m2
TI = Taraf Intensitas Bunyi (dB)
I = Intensitas Bunyi (w/m2)
I0 = Intensitas Ambang Bunyi (w/m2)
Bila diketahui Taraf Intensitas bunyi, TI1, dari sumber bunyi berjumlah n1 maka Taraf Intensitas bunyi TI2 dari sumber bunyi berjumlah n2 dapat dicari dengan persamaan:
TI1 = Taraf Intensitas Bunyi sebanyak n1 sumber bunyi (dB)
TI2 = Taraf Intensitas Bunyi sebanyak n2 sumber bunyi (dB)
n1 = jumlah sumber bunyi pertama
n2 = jumlah sumber bunyi kedua
Bila diketahui Taraf Intensitas bunyi, TI1, pada jarak r1 dari sumber bunyi maka Taraf Intensitas bunyi TI2 pada jarak r2 dari sumber bunyi dapat dicari dengan persamaan:
TI1 = Taraf Intensitas Bunyi di posisi berjarak r1 dari sumber bunyi (dB)
TI2 = Taraf Intensitas Bunyi di posisi berjarak r2 dari sumber bunyi (dB)
r1 = jarak posisi 1 dari sumber bunyi (m)
r2 = jarak posisi 2 dari sumber bunyi (m)
Efek Doppler adalah perubahan frekuensi sumber bunyi yang terdengar oleh pengamat. Hal ini disebabkan karena sumber bunyi atau pengamat yang bergerak
fS= frekuensi sumber bunyi (Hz)
fP= frekuensi bunyi yang terdengar pengamat (Hz)
v = cepat rambat bunyi di udara (m/s)
vS= kecepatan gerak sumber bunyi (m/s)
vP = kecepatan gerak pengamat (m/s)
Bila pengamat dan sumber bunyi bergerak saling mendekat maka persamaan frekuensi dari Efek Doppler menjadi: